Jul23 2020 Silakan disimak kumpulan Puisi untuk ibu yang sudah meninggal di bawah ini satu-persatu. Sudah lima tahun tak melihatmu Kini aku merasa sangat rindu. May 18 2013 Jika saja saya punya waktu lima menit Sebelum kau meninggal Aku akan punya waktu untuk memberitahu Semua hal yang ingin saya sampaikan Aku tidak pernah memberitahumu Betapa
10 Puisi tentang Ayah yang Sudah Meninggal, Haru Penuh Rindu10 Puisi untuk Ayah yang Sudah Meninggal, Mengharukan dan Mengundang TangisPuisi Untuk Ayah Yang Sudah Meninggal Dunia – Otosection Puisi untuk ayah dan ibu yang sudah meninggal adalah rangkaian kata kata puisi sedih dan puisi ayah yang sudah meninggal dirangkai dengan kata kata puisi ibu yang telah tiada, menjelaskan kata puisi rindu untuk orang yang sudah meninggal. Untuk lebih jelasnya puisi untuk ayah dan ibu yang telah tiada karena sudah meninggal dunia disimak sajau puisi sedih untuk ibu dan ayah dibawah ini dalam bait puisi malam ini. PUISI MALAM INI Oleh Lanie Lukman Untuk mengadukan sakit yang aku rasa Pada luka yang tertera di jiwa ragaku Demi aku anak yang belum mampu 10 Puisi tentang Ayah yang Sudah Meninggal, Haru Penuh Rindu Membaca puisi tentang ayah yang sudah meninggal bisa menjadi salah satu momen mengenang kembali sosoknya yang penuh cinta. Di bawah ini ada kumpulan puisi tentang ayah yang sudah meninggal. Ayah merupakan pria hebat yang menjadi panutan, karena sikapnya yang tegas, hangat, pekerja keras dan penuh kasih sayang. Setiap anak tentu merasa sangat kehilangan dan sedih ketika sang ayah berpulang ke sisi Tuhan. Tak sedikit dari mereka pasti ingin mengingat kembali semua kenangan indah yang dimiliki tentang ayah. Puisi tentang ayah yang sudah meninggal ini mungkin bisa mewakili kerinduanmu dan mengungkapkan betapa pentingnya dirinya. Berikut Ini Kumpulan Puisi tentang Ayah yang Sudah Meninggal Puisi tentang Ayah yang Sudah Meninggal Kini hanya bisa ku kenang, tak kan lagi terulang Hanya do’a yang dapat kuberikan padamu kini Semoga apa yang telah kau berikan padaku, dapat menjadi contoh Semoga aku menjadi pribadi yang sepertimu, tegas, berwawasan, dan berjiwa kasih Dan semoga tempat yang layak ditujukan untukmu Kini kita tidak lagi berada di dunia yang sama Kita terpisah ruang dan waktuKita tidak lagi bisa bertatap muka Dan aku hanya bisa menatapmu dari foto saja Tak kan pernah ada yang berubah Ayah akan selalu ada di hati kami Engkau akan selalu ada di hati kami Doa kami untuk kebahagiaan ayah di surga Doa kami agar ayah tenang di sisi-Nya. Lelaki yang telah terbaring itu ayahku Dia adalah lelaki terhebat yang pernah kukenal Dia adalah lelaki terbaik yang mengayomiku Tak pernah mengeluh meski sakit kadang dirasa Lelaki yang telah terbaring di sana Semoga kekuatan darimu membuatku selalu bertahanSemoga cintamu mengilhami hidupku Di sini aku merindukanmu menginginkan untuk berjumpa Puisi tentang Ayah yang Sudah Meninggal Dan saat-saat seperti itulah kami saling berpelukan Dan mengobati rasa sakit yang perihnya menusuk-nusuk hati Seperti onak duri yang masih tertancap dalam daging Dan merambatkan tiap ratap di sekitar gelap Seolah kau utus jangkrik untuk memejamkan lelahkuNyanyi cerita tentang dahaga merindu Kau yang mengajarkan aku tentang arti kehidupan Ku ingin memeluknya dengan penuh rasa kasih sayangTuhan, Tak ada kata yang pantas terucapkan Hanya derai bening yang selalu bercucuranMembayangkan segala kenangan Kini hanya sesal yang tersisa di jiwa Bahwa Ia akan mengambil ayah lebih dulu Kan ku buat dia bahagia karna aku. Itulah beberapa puisi tentang ayah yang sudah meninggal. Semoga bisa mengingatkan kembali akan sosoknya yang penuh kekaguman. Puisi untuk Putin, Artis Annalynne McCord Jadi Sorotan Netizen 10 Puisi untuk Ayah yang Sudah Meninggal, Mengharukan dan Mengundang Tangis Maka, adalah sebuah keniscayaan bila orang tua merupakan sosok yang paling patut disayang dan dihormati dalam hidup seorang anak. Sebab, bila perasaan semacam itu tak disalurkan, maka kemungkinan besar ia bakal mengalami stres dan bahkan depresi. Puisi Untuk Ayah Yang Sudah Meninggal Dunia – Otosection Puisi tentang ayah yang sudah meninggal karya lee risar ayah apa kabar tahukah ayah bahwa aku sekarang merindukanmu bahkan sangat merindukanmu- sejak kepergianmu ibu sering menangis tetapi kadang kadang ia menyembunyikan air matanya- ibu pun berusaha kuat agar aku pun kuat ayah- aku tahu ibu melakukannya untuk aku- Puisi doa untuk ayah kutadahkan tangan ku tenaga di malam pekat, ingatanku begitu kuat, berbekal segenap niat, kulaksanakan shalat dua rakaat. sembari dibanjiri air mata, kukirim padamu sepucuk do\\\\\\\\\\\\\\\’a, untukmu ayahku tercinta, yang kini berada di surga. suasana kian diam, aku bersimpuh di dinginnya malam, cinta padamu takkan padam,. Puisi ayah dan bunda oleh ade ilham amr kita tercipta dari sepenggal kisah kisah mereka ayah dan bunda yang membelai kasih dalam do’a kadang dengan petuah amat bermakna walau sakit pernah mereka rasakan sekuat hati tetap membela engkaulah kasih sayang yang tak pernah sirna tak pernah terganti hingga akhir masa kasih sayangmu tetap yang terindah. Puisi rindu ayah yang telah tiada oleh asmara swarhati siapa berkehendak menolak atau memilih mimpi? This is a summary of reading Puisi Untuk Ayah Yang Sudah Meninggal Dunia finest By just using symbols you can 1 piece of content to as much completely Readable editions as you may like that individuals explain to along with show Writing stories is a rewarding experience to your account. The reading Puisi Untuk Ayah Yang Sudah Meninggal Dunia is pertaining to gorgeous tryout when you such as the about please choose the original images. Help the particular contributor simply by purchasing the initial character Puisi Untuk Ayah Yang Sudah Meninggal Dunia therefore the admin provide the most beneficial reading and also proceed functioning At looking for offer all sorts of residential and commercial work. Newsletter Want more stuff like this? Get the best viral stories straight into your inbox!
Sudahlama mati. Pak Umar dan pak Darmono yang berdaulat. Sudah kembali menjadi rakyat . Pak Mitro dan pak Beni yang perkasa. Sudah tak lagi punya kuasa . Rasanya. Baru kemarin. Padahal sudah setengah abad kita. Merdeka . Kiai Ali dan Gus Yusuf yang agamawan. Sudah menjadi priyayi. Danarto dan Umar Kayam yang seniman. Sudah menjadi kiai . Gus
Jakarta - Ibu adalah sosok yang mulia. Ia adalah wanita hebat. Ibu mengandung sekitar 9 bulan lamanya. Kemudian melahirkan dengan penuh jerih payah. Belum sampai di situ, ibu ikut membesarkan anaknya bersama ayah. Harapannya, ketika tumbuh dewasa anaknya menjadi orang yang saleh atau salehah. Sebab, doa anak saleh atau salehah menjadi salah satu amalan yang tidak akan pernah terputus, meski ibu atau ayah sudah meninggal. Ini adalah suatu harapan besar bagi ibu, termasuk ayah juga. Kisah Nyai Sinta Nuriyah Jualan Kacang dan Es Lilin Saat Gus Dur Jadi Ketua Umum PBNU Daftar Pesantren Tertua hingga Modern di Aceh, Lengkap dengan Sejarah Berdirinya Rekomendasi 10 Pondok Pesantren Tertua dan Terbaik, Lengkap di Tiap Provinsi Pulau Sumatera Di Indonesia ada peringatan khusus untuk ibu, namanya adalah Hari Ibu. Hari Ibu diperingati secara nasional setiap tanggal 22 Desember. Hari Ibu adalah momentum anak mengingat jasa-jasa ibu. Mari terus berbakti pada ibu dan jangan disia-siakan. Sebab, kesempatan tidak akan datang dua kali, jangan sampai menyesal. Bagi ibunya yang telah tiada, mari kirim doa. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa doa anak saleh atau salehah akan menjadi amalan yang tidak akan pernah terputus meski ibu sudah meninggal. Untuk mengingat, mengenang, dan merenungkan jasa-jasa ibu dapat menyimak puisi-puisi karya penyair muslim KH A Mustofa Bisri Gus Mus. Mengutip berikut ini adalah tiga puisi tentang ibu karya Gus Mus. Saksikan Video Pilihan IniPerjuangan Ibu Lahirkan Bayi kembar 3 Lahir Lewat Persalinan NormalIlustrasi Puisi, Pantun, Menulis, Membaca Photo by Suzy Hazelwood from PexelsIbu Kaulah gua teduh tempatku bertapa bersamamu Sekian lama Kaulah kawah dari mana aku meluncur dengan perkasa Kaulah bumi yang tergelar lembut bagiku melepas lelah dan nestapa gunung yang menjaga mimpiku siang dan malam mata air yang tak brenti mengalir membasahi dahagaku telaga tempatku bermain berenang dan menyelam Kaulah, ibu, laut dan langit yang menjaga lurus horisonku Kaulah, ibu, mentari dan rembulan yang mengawal perjalananku mencari jejak sorga di telapak kakimu Tuhan, aku bersaksi ibuku telah melaksanakan amantMu menyampaikan kasihsayangMu maka kasihilah ibuku seperti Kau mengasihi kekasih-kekasihMu Amin. 1414Nazar Ibu di KarbalaIlustrasi menulis, pantun, puisi. Photo by Álvaro Serrano on Unsplashpantulan mentari senja dari kubah keemasan mesjid dan makam sang cucu nabi makin melembut pada genangan airmata ibu tua bergulir-gulir berkilat-kilat seolah dijaga pelupuk agar tak jatuh indah warnanya menghibur bocah berkaki satu dalam gendongannya tapi jatuh juga akhirnya manik-manik bening berkilauan menitik pecah pada pipi manis kemerahan puteranya "ibu menangis ya, kenapa?" meski kehilangan satu kaki bukankah ananda selamat kini seperti yang ibu pinta?" "airmata bahagia, anakku kerna permohonan kita dikabulkan kita ziarah kemari hari ini memenuhi nazar ibumu." cahaya lembut masih memantul-mantul dari kedua matanya ketika sang ibu tiba-tiba brenti berdiri tegak di pintu makam menggumamkan salam "assalamu 'alaika ya sibtha rasulillah salam bagimu, wahai cucu rasul salam bagimu, wahai permata zahra." lalu dengan permatanya sendiri dalam gendongannya hati-hati maju selangkah-selangkah menyibak para peziarah yang begitu meriah disentuhnya dinding makam seperti tak sengaja dan pelan-pelan dihadapkannya wajahnya ke kiblat membisik munajat "terimakasih, tuhanku dalam galau perang yang tak menentu engkau hanya mengujiku sebatas ketahananku engkau hanya mengambil suami gubuk kami dan sebelah kaki anakku tak seberapa dibanding cobamu terhadap cucu rasulmu ini engkau masih menjaga kejernihan pikiran dan kebeningan hati tuhan, kalau aku boleh meminta ganti gantilah suami, gubuk, dan kaki anakku dengan kepasrahan yang utuh dan semangat yang penuh untuk terus melangkah pada jalan lurusmu dan sadarkanlah manusia agar tak terus menumpahkan darah mereka sendiri sia-sia tuhan, inilah nazarku terimalah." Karbala, 1409Cinta IbuIlustrasi pantun, puisi. Photo by freestocks on UnsplashSeorang ibu mendekap anaknya yang durhaka saat sekarat air matanya menetes-netes di wajah yang gelap dan pucat anaknya yang sejak di rahim diharap- harapkan menjadi cahaya setidaknya dalam dirinya dan berkata anakku jangan risaukan dosa- dosamu kepadaku sebutlah namaNya, sebutlah namaNya. Dari mulut si anak yang gelepotan lumpur dan darah terdengar desis mirip upaya sia-sia sebelum semuanya terpaku kaku. 2000* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
MeluluPuisi. Kudedikasikan untuk puisi-puisi yang bertebaran di langit jiwaku. Laman. Beranda; Peringatan Buku ke-100; Sudah Ber-Ibu Kembali. Sudah lama bunga Indonesia. tiada mengeluarkan harumnya. Meninggal pada hari Minggu, 21 juni 1978. Catatan Lain. Maman S. Tegeg, menulis semacam pengantar.
Puisi berikut ini menggambarkan kesedihan seorang anak yang telah ditinggal pergi oleh ibunya tercinta. Dalam bait-bait ini, sang anak merasa sangat kehilangan, namun selalu berdoa agar sang ibu tenang di alam surga.“Untuk Ibuku di Surga”Karya Air mataku jatuh menangis Mengalir di kelopak yang tipis Menyadari betapa diriku egois Yang membuat hatinya teririsBibirku kaku dalam sesal Bagai tertimpa sejuta sial Menyadari betapa diriku bebal Yang sering membuatnya kesalNamun itu tak mengubah segalanya Tak mampu meneduhkan lubuk hatinya Karena dia telah jauh di sana Terpisah oleh ruang dan ragaIbu, aku menyesal Telah menyayatkan sejuta luka Telah menaburkan banyak derita Pada hatimu yang penuh cintaKini… Aku duduk sendiri dalam sunyi Menjalani hidup yang tiada pasti Tanpa kekuatan kasih ibu di sisi Yang telah menuju pelukan Ilahi“Doa Mama”Karya Mama… Ketika aku rapuh, kau berdiri di sisiku Di saat aku tersesat, kau menuntunku Waktu dan perhatianmu tiada terhitung Kasih sayangmu menyusup ke jantungMama… Aku sadar hidupku berkat doamu Kau berharap ku menjadi insan tangguh Aku berusaha untuk beri bahagia Walau itu takkan pernah setaraMama… Duniaku terasa indah mengalun Lelah lenyap saat teringat senyummu Walau hanya sebatas bayangmu Namun kerinduan telah menghiburku“Ibu dan Pengorbanannya”Karya Malam itu purnama bersinar gemilang Menghias samudera dengan terang Kala itu seorang wanita berjuang Jerit tangisnya terdengar mengguncangDemi buah cinta yang paling indah Sekuat tenaga dia bertahan Melawan maut yang makin dekat Dengan sisa tenaga yang kian sekaratItulah sepenggal kisah yang terucap Tentang ibuku yang paling hebat Tentang ibuku yang paling kuat Pengorbanannya takkan ku sia-siakan“Maafkan Aku Mama”Karya Maafkan aku, Mama… Berkali-kali aku goreskan luka Banyak sudah kau jatuhkan air mata Dan menahan rasa perih di dadaMaafkan aku, Mama… Jika selalu membuat kecewa Menutup simpul-simpul tawa Bagaikan raga kehilangan nyawa“Kepada Ibu Ku Merindu”Karya Angin mendesir membelai raga Sejuknya membawa kenangan Mengingatkan kisah lama Yang terpatri dalam ingatanSaatku riang dan penuh ceria Pada masa kecilku yang indah Biarkan napasku bercerita Tentang ibuku yang hebatIbu… Rinduku tak terhingga padamu Rindu pada masa-masa itu Saat indah yang berlalu Rindu saat ibu mendekapku“Bunda Bidadari Surga”Karya Dialah bidadari surgaku Yang hadir membesarkanku Meski bukan malaikat bersayap Tapi pelukannya sejuta hangatDialah bidadari di bumi Yang hadirnya untuk memberi Mengalirkan beribu kasih murni Kepada aku yang tak tahu diriIbu, maafkanlah kesalahanku Atas kekecewaan yang aku balut Telah goreskan perih di kalbu Yang buat tawamu tersenduIbu, waktu terus berputar Aku berjanji akan senantiasa Memberimu senyuman bahagia Sebisa mungkin membuatmu bangga“Untuk Ibuku Tercinta”Karya Di bawah langit malam yang gelap Angin meniup lembut menyapa Aku merenung bagai seorang petapa Mengingat sosok yang sempat terlupaDialah ibuku tercinta Yang kini jauh berada Dalam kegundahan yang nestapa Hatiku rindu akan hadirnyaDialah ibuku tersayang Yang ku jumpa dalam bayang Tat kala sepi menjelang Rasa rinduku tak pernah hilang“Untukmu Ibu, Di Surga”Ibu, kau begitu istimewa Namun kini kau pergi Meninggalkan aku sendiriHanya kenangan manis yang tersisa Bahkan seberkas rindu pun Tak bisa mengembalikanmu lagiEngkau adalah pelita Dalam setiap kegelapanku Memberi cahaya dalam kesedihan Penuh kasih sayang Dan sejuta pengertianKehadiranmu terasa selalu di hatiku Saat hatiku terluka dan perih Kau adalah sandaran dan kekuatankuSaat langit terlihat begitu kelam Kau adalah pelangi indah Di antara awan hitamNamun kini kau telah pergi Meninggalkan aku dalam kesepian Kau adalah bunga yang indah Namun takdir memisahkan kita selamanyaAku teringat akan senyummu Yang selalu membawa keceriaan Teriring harapan untuk bertemu Di surga yang abadi Sebagai sinar kebahagiaanIbu, cinta dan doamu selalu terasa Seakan masih dekat di dalam hatiku Walau jasadmu telah pergi jauh Namun cinta tulusmu Takkan pernah hilang dari pikirankuKau telah melalui semua dengan tegar Menghadapi cobaan dengan sabar Meninggalkan jejak yang tak tergantikan Sebagai ibu yang tercinta Dan penuh kasih sayangMaka saat senja kembali hadir Aku selalu teringat akan dirimu Akan kusembahkan doa Sepanjang waktu Untukmu yang telah pergi Untuk selamanyaKini engkau telah berada di dekat-Nya Di bawah lindungan-Nya yang abadi Walau jasadmu telah tiada Namun cintamu tetap abadiIbu, engkau adalah segalanya bagiku Yang selalu hadir dalam ingatan Dalam hati selalu merindukanmu Mendoakanmu bahagia di sisi-Nya Di surga yang kekal abadi
sebuahperasaan yang sudah lama ku pendam yang tak pernah tersimpaikan dari mulutku yaog kaku I B U .., dalam do'a ku meminta maafmu dalam tangis ku memohon ampunmu dalam mimpi ku bersujud di kakimu memohon ampun atas dosa dan keselahanku padamu . . .:) IBU oleh: Ade Yulianti aku begitu mencintaimu aku begitu merindukan mu Kami adalah muda-mudi yang sedang dilanda api asmaraTerpisah jarak dan waktu di kota yang berbedaAku tak kuasa berjarak dengannyaDetak jantungnya bak melaju dari SurabayaMenggema di ibu kota JakartaAku berbisik kepada alam semestaSemoga dia senantiasa mengingat kisah romansa yang telah sah di mata agama dan negaraSore menjelang malam, aku tak pernah melewatkan hari untuk menantinya di tempat yang samaTerminal kota Jakarta, bukan sekadar tempat biasaTempat ini menjadi saksi bisu, betapa baiknya takdirMenyatukan dua insan yang sedang merajut bahtera rumah tanggaDi tempat yang serupa, aku kembali seorang diri, membawa rasa rindu yang menggebu-gebuTiap kali aku menyeka air mata yang enggan berhentiAku seperti mendengar suaranya yang sejukMembuatku tersipu malu semalaman suntukHarapku, dia menepi di sini, meski sekaliMengisi ruang hatiku yang sepiJika dia tepati, aku berjanji akan menjelma menjadi istri yang pemberani Baca Juga [PUISI] Aksara Namamu Berakhir di Batu Nisan IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Quotestagged as "ibu" Showing 1-30 of 52. "Pernah kudengar orang kampung bilang : sebesar-besar ampun adalah yang diminta seorang anak dari ibunya, sebesar-besar dosa adalah dosa anak kepada ibunya.". ― Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations.
Contoh Puisi Untuk Ibu dengan Syair Penuh Makna dan Menginspirasi Foto Ilustrasi hipwee – Berikut dalam artikel ini sudah tersedia 10 puisi untuk Ibu tepat di Hari Ibu Nasional 2022 yang sudah meninggal dunia. Ibu merupakan sosok yang luar biasa dalam kehidupan seorang anak. Ibu adalah sosok wanita yang pengertian,tangguh dan tegar ketika badai kehidupan menghempas dan menghantam. Ibu secara fisik adalah sosok wanita yang lemah, namun disaat harus menyelamatkan anak-anaknya, dia bisa berubah menjadi wanita pemberani dan tegas. Sosok wanita yang rela pasang badan tatkala membela anak-anaknya dari ancaman dan bahaya apa pun. Dan tak jarang pula tampil menjadi sosok penyelamat keluarga saat sang suami tengah teperosok dalam krisis kehidupan yang mendera. Namun, seiring dengan usianya yang kian mendekati senja, kerut di kening dan di pipinya adalah bukti kelelahan dari pengorbanan yang luar biasa. Ilustasi Hari Ibu Nasional. Foto iStockphoto 10 puisi untuk Ibu yang Sudah Meninggal Dunia 1. Ibu, kini kau tak lagi ada di sisiku yang selalu kau sayangi namun di hatiku, kau selalu ada menemaniku di setiap langkahku 2. Kau tak lagi bisa ku peluk atau bersandar di dadamu yang lembut namun di hatiku, kau selalu ada memberiku kekuatan dan semangat 3. Ibu, kau tak lagi bisa ku ajak berbincang di sore hari namun di hatiku, kau selalu ada memberiku nasihat dan pelajaran 4. Kau tak lagi bisa ku ajak memasak di dapur bersama namun di hatiku, kau selalu ada memberiku cinta dan kehangatan 5. Ibu, kau tak lagi bisa ku ajak ke pasar atau kemana saja namun di hatiku, kau selalu ada memberiku keceriaan dan kegembiraan 6. Kau tak lagi bisa ku ajak bermain di taman atau di pantai namun di hatiku, kau selalu ada memberiku kenangan yang tak terlupakan 7. Ibu, kau tak lagi bisa ku ajak ke pesta atau ke acara apapun namun di hatiku, kau selalu ada memberiku kebahagiaan yang abadi 8. Kau tak lagi bisa ku ajak ke tempat-tempat indah di dunia namun di hatiku, kau selalu ada memberiku keindahan yang tak terbatas 9. Ibu, kau tak lagi bisa ku ajak ke manapun jua, namun di hatiku kau selalu ada, memberiku kebahagiaan dan cinta yang tak pernah padam 10. Ibu, meski kau tak lagi di sisiku namun di hatiku, kau selalu ada memberiku semangat dan kekuatan untuk terus berjuang dalam hidup ini. Demikian 10 puisi untuk Ibu yang sudah meninggal dunia tepat diucapkan diucapkan di Hari Ibu Nasional 2022. Semoga artikel ini bermanfaat. KK Dapatkan Update Berita Terbaru dari di Google News Lukasmenceritakan seluk beluk yang biasanya tidak terekam dalam kisah mukjizat yang biasa. Terbaca "anak tunggal ibunya yang sudah janda," (ayat 13a). Kemudian, "ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan." (ayat 13b). Dan akhirnya, " menyerahkannya kepada ibunya." (ayat 15) Pusat Puisi untuk ayah dan ibu yang sudah meninggal adalah rangkaian kata kata puisi sedih dan puisi ayah yang sudah meninggal dirangkai dengan kata kata puisi ibu yang telah tiada, menjelaskan kata puisi rindu untuk orang yang sudah cerita puisi untuk ibu yang sudah meninggal dan puisi ayah yang telah tiada dalam bait puisi sedih yang dipublikasikan berkas puisi, apakh bercerita seperti puisi doa untuk ayah dan ibu yang sudah meninggal atau berkisah seperti puisi untuk ayah yang tak pernah lebih jelasnya puisi untuk ayah dan ibu yang telah tiada karena sudah meninggal dunia disimak sajau puisi sedih untuk ibu dan ayah dibawah ini dalam bait puisi malam MALAM INI Oleh Lanie LukmanNampak bayang ayah bundaTeriris hati Selaksa kerinduanHati yang terganjal kepedihanAndai kalian masih adaMungkin aku bisa sedikit legaUntuk mengadukan sakit yang aku rasaKu mengadu dengan cucur air mataWalau yang kudapat hanya petuahDari mu ayah bundaKini benar kurasa dan nyataTak ada yang manjakan hatikuDengan kasih kalian bela akuKala aku terpuruk di jalan yang aku tempuhTatap mata kalian menyorotPada luka yang tertera di jiwa ragakuHingga ibu mengucurkan air mataDemi aku anak yang belum mampuMembenahi diriKini aku sendiri dalam langkahTak pasti mencari jalan dalam sunySekarang aku hanya duduk disiniBerbisik dihari tanpa ada jawabanKu larikan pada jemariAda kah engkau di surgaMelihat tangisku malam ini ibuLanie Lukman 2,2,2018 s3UV.
  • daoke4m8db.pages.dev/98
  • daoke4m8db.pages.dev/156
  • daoke4m8db.pages.dev/62
  • daoke4m8db.pages.dev/559
  • daoke4m8db.pages.dev/482
  • daoke4m8db.pages.dev/73
  • daoke4m8db.pages.dev/351
  • daoke4m8db.pages.dev/34
  • puisi ibu yang sudah meninggal