1306. Ciri - Ciri Gejala Kondiloma Akuminata Kondiloma akuminata adalah penyakit kelamin yang sangat berbahaya, jika menderita penyakit ini, bisa sangat berbahaya bagi pasien. Pakar mengemukakan, pengobatan kondiloma akuminata harus mengobati akar penyebabnya, sehingga baru bisa sembuh dan tidak kambuh lagi.Ciri-ciri sakit jantung penting untuk Anda ketahui. Pasalnya, penyakit ini dapat menyerang siapa saja dan terkadang tidak menimbulkan gejala. Dengan mengenal ciri-ciri sakit jantung, langkah penanganan dapat segera dilakukan sebelum menimbulkan komplikasi yang fatal. Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan dan tidak berfungsi dengan baik. Gangguan tersebut bisa bermacam-macam dan ditangani dengan cara yang berbeda pula. Ciri-ciri sakit jantung pada umumnya hampir sama, meskipun jenis penyakitnya berbeda. Ciri-ciri Sakit Jantung Berdasarkan Jenisnya Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit jantung beserta tanda dan gejala yang menyertainya 1. Serangan jantung Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat akibat adanya plak atau penyumbatan di pembuluh darah jantung. Kondisi ini membuat fungsi jantung untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh menjadi terganggu. Seseorang yang mengalami kondisi ini akan menunjukkan beberapa ciri-ciri sakit jantung, seperti Seseorang yang mengalami kondisi ini akan menunjukkan beberapa ciri-ciri sakit jantung, seperti Nyeri dada dan lengan yang menjalar hingga ke leher, rahang, bahu, sampai punggung Pusing, mual, dan muntah Sesak napas Nyeri di perut bagian atas atau ulu hati Perut atas terasa penuh atau tidak nyaman Lemas Keringat dingin Detak jantung lebih cepat atau berdebar Gejala dan tingkat keparahan yang dialami bisa berbeda antarpenderita, bahkan ada yang tidak menunjukkan gejala sama sekali unrecognized myocardial infarction. Kendati demikian, semakin banyak ciri-ciri sakit jantung yang dimiliki, semakin besar kemungkinan mengalami serangan jantung. 2. Penyakit jantung koroner Penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke jantung terhambat akibat penumpukan plak atau aterosklerosis. Penyakit jantung koroner umumnya ditandai oleh rasa tidak nyaman, nyeri, atau rasa tertekan di bagian dada. Selain itu, penyakit jantung koroner juga dapat menimbulkan beberapa ciri-ciri sakit jantung lain, seperti Lemas dan pusing Keringat dingin Mual Sesak napas 3. Aritmia Aritmia terjadi ketika terjadi gangguan pada irama jantung. Kondisi ini menyebabkan jantung berdetak secara tidak beraturan, terlalu lambat, atau terlalu cepat, sehingga tidak dapat memompa darah dengan baik. Aritmia biasanya disertai dengan ciri-ciri sakit jantung seperti berikut Jantung berdebar atau palpitasi Nyeri di dada Pusing Lemas Sesak napas pendek Penurunan kesadaran atau pingsan 4. Fibrilasi atrium Fibrilasi atrium merupakan salah satu jenis gangguan irama jantung yang ditandai dengan denyut jantung lebih cepat dari kondisi normal. Denyut jantung normal adalah 60–100 kali per menit. Sedangkan pada kondisi fibrilasi atrium, denyut jantung lebih dari 100 kali per menit. Sama halnya dengan serangan jantung, fibrilasi atrium terkadang tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, ada beberapa ciri-ciri sakit jantung atau gejala fibrilasi atrium yang umumnya muncul, di antaranya Jantung berdebar Sesak napas saat beraktivitas normal Lemas dan pusing secara tiba-tiba Meskipun tidak berbahaya, fibrilasi atrium tetap perlu ditangani dengan tepat. Pasalnya, selain menyebabkan rasa tidak nyaman bagi penderitanya, penyakit jantung ini juga bisa menimbulkan komplikasi berupa stroke, hingga gagal jantung. 5. Gagal jantung Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan lancar ke seluruh tubuh. Tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner dapat menyebabkan otot jantung melemah dan memicu terjadinya gagal jantung. Gejala gagal jantung dapat memburuk seiring berjalannya waktu atau terjadi secara mendadak. Berikut ini adalah gejala gagal jantung Sesak napas saat beristirahat atau berbaring Batuk terus-menerus, yang memburuk pada malam hari Pembengkakan di area perut Pusing Letih dan lemas Sulit berkonsentrasi Nafsu makan berkurang 6. Perikarditis Perikarditis merupakan peradangan pada perikardium, yaitu lapisan yang berfungsi untuk membungkus dan melindungi jantung. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan jamur, atau gangguan autoimun. Perikarditis umumnya ditandai dengan gejala demam, artimia, tubuh terasa lemas, serta nyeri dada yang tajam atau menusuk. Rasa nyeri tersebut akan semakin berat apabila penderita menarik napas, batuk, atau berbaring. Jika tidak segera ditangani, perikarditis berisiko menyebabkan kematian. 7. Kardiomiopati Kardiomiopati mengacu pada gangguan otot jantung atau lebih dikenal dengan istilah lemah jantung. Kondisi ini menyebabkan otot jantung menebal, membesar, atau menjadi kaku. Beberapa penderita kardiomiopati tidak menunjukkan gejala dan dapat menjalani hidup dengan normal. Namun, tidak sedikit pula yang menunjukkan gejala dan memburuk seiring menurunnya fungsi jantung. Kondisi ini memiliki ciri-ciri sakit jantung sebagai berikut Sesak napas Kelelahan Palpitasi Pembengkakan di lengan atau pergelangan kak Pingsan 8. Penyakit katup jantung Jantung memiliki 4 katup yang berfungsi untuk menjaga aliran darah dari dan menuju jantung. Namun, pada penderita penyakit katup jantung, salah satu atau beberapa katup rusak atau mengalami gangguan. Akibatnya, katup tidak dapat membuka dan menutup dengan baik sehingga membuat fungsi jantung dalam memompa darah menjadi terganggu. Jika katup jantung mengalami gangguan, penderitanya akan menunjukkan ciri-ciri sakit jantung berupa Nyeri dada Sesak napas terutama saat beraktivitas atau berbaring Lemas dan pusing Palpitasi Cara Mendiagnosis Penyakit Jantung Untuk memastikan apakah gejala yang Anda alami termasuk ciri-ciri sakit jantung atau bukan, segeralah periksakan diri ke dokter. Hal ini penting dilakukan terutama jika Anda memiliki faktor risiko terkena penyakit jantung, seperti memiliki berat badan berlebih dan tekanan darah tinggi. Dalam menentukan diagnosis dan jenis penyakit jantung yang dialami penderita, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti Elektrokardiografi EKG Rontgen dada Ekokardiografi Angiografi Pemeriksaan enzim jantung Untuk mencegah penyakit jantung, Anda disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bernutrisi, membatasi asupan lemak dan garam, berhenti merokok, berolahraga secara rutin, serta mengelola stres dengan baik. Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit jantung atau merasakan ciri-ciri sakit jantung, konsultasikan ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat. Maagbisa dikatakan bukan penyakit, melainkan gejala atau kondisi medis yang timbul akibat dari adanya peradangan pada lambung karena infeksi bakteri Helicobacter pylori yang kemudian menimbulkan tukak atau luka pada lambung. Jika hal tersebut sudah terjadi maka timbullah berbagai gejala atau kondisi medis yang kebanyaakan orang menyebutnya dengan istilah penyakit maag. Dipublish tanggal Feb 22, 2019 Update terakhir Des 24, 2021 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca 4 menit Penyakit TBC atau tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menyebar melalui udara dari batuk atau bersin si penderita. Penyakit ini memiliki gejala dan ciri-ciri TBC yang dapat kita kenali sehingga bisa membantu mendeteksi lebih awal. Sekilas tentang tuberkulosisPenyakit TBC harus mendapatkan penanganan yang tepat. Sebab jika tidak, penyakit ini bisa berakibat fatal. Pelan tapi pasti, itulah istilah yang tepat untuk menggambarkan gejala penyakit TBC. Seseorang yang terpapar bakteri penyebab TBC tidak langsung jatuh sakit, namun bakteri tetap bersarang di dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala apapun. Di sisi lain, seseorang yang terpapar bisa langsung sakit dan menunjukkan ciri-ciri dan gejala TBC yang dapat kita umum, ciri-ciri TBC mirip seperti penyakit lain sehingga kerap disalahartikan, yaitu Penurunan berat badanKehilangan energiKurang nafsu makanDemamBatuk berdahakBerkeringat di malam hari Mengenal infeksi TB laten dan penyakit TB aktif Secara garis besar ada dua jenis tuberkulosis, yaitu infeksi TB laten dan penyakit TB TB laten adalah ketika bakteri TB hidup di dalam tubuh tanpa membuat sakit. Hal ini terjadi pada kebanyakan orang yang menghirup bakteri TB dan terinfeksi, namun tubuhnya mampu melawan bakteri untuk menghentikan pertumbuhannya. Orang dengan infeksi TB laten umumnya tidak merasakan sakit, tidak memiliki gejala apapun, dan tidak dapat menularkan bakteri TBC kepada orang lain. Barulah ketika bakteri TB menjadi aktif dan berkembang biak dalam tubuh, penderita akan mulai jatuh sakit dan muncul gejala TBC yang bisa menular ke orang lain. Kondisi ini disebut sebagai penyakit TB aktif. Tidak ada ciri-ciri TBC laten yang bisa kita amati, orang yang memiliki TB laten bisa berubah menjadi penyakit TB aktif ketika daya tahan tubuh menurun lalu muncullah gejala. Organ tubuh yang paling serang diserang oleh kuman TBC adalah paru-paru, disebut TBC primer. Akan tetapi, bakteri ini juga bisa menyerang organ lain seperti kelenjar getah bening, tulang, kulit, dan lain-lain, yang disebut sebagai TBC sekunder. Masing-masing memiliki ciri-ciri yang berbeda. Ciri-Ciri TBC tuberkulosisGejala TBC dapat diamati dari organ yang diserang, yaitu Ciri-ciri TBC paru Batuk yang berlangsung 3 minggu atau lebih. Inilah yang membedakan batuk biasa yang disebabkan oleh infeksi virus dengan batuk karena TBC. Gejala batuk TBC cenderung berlangsung lama kronis, bahkan jika tidak diobati dengan obat TBC batuknya akan semakin parah dari waktu ke waktu. Batuk tuberkulosis tidak akan mempan dengan obat batuk biasa; Nyeri di dada. Ketika batuk semakin hebat dan peradangan pada paru-paru semakin luas, maka akan menimbulkan gejala sakit dada yang lokasinya sesuai dengan daerah yang meradang. Rasa sakit yang meluas terjadi pada otot-otot dada akibat ketegangan ketika batuk; Batuk berdahak. Batuk karena TBC cenderung berdahak. Dahak yang dihasilkan bisa berwarna putih atau kekuningan, biasanya keluar lebih banyak ketika bangun tidur di pagi hari; Sesak napas. Ketika ada banyak dahak yang menumpuk di saluran pernapasan, maka pernapasan akan terhambat dan menimbulkan sesak. Begitu pula dengan peradangan dan kerusakan yang terjadi pada paru-paru akan menimbulkan rasa sesak atau napas pendek; Batuk darah. Dahak yang dihasilkan ketika sakit TB bisa bercampur dengan darah. Darah ini dihasilkan oleh pecahnya pembuluh darah pada saluran napas akibat guncangan batuk yang kuat dan juga akibat proses peradangan yang membuat pembuluh darah menjadi rapuh dan mudah pecah. Baca juga 7 Gejala Khas Penyakit TBC Paru Gejala TBC kelenjar Bisa disertai dengan adanya TBC paru atau berdiri sendiri. Ketika hanya ada TBC kelenjar, maka tidak ada ciri-ciri seperti yang disebutkan di atas; Kelenjar getah bening yang terkena akan membesar, seperti kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau lipat paha; Pembesaran kelenjar getah bening membentuk benjolan yang tidak terasa sakit; Benjolan akan semakin besar atau semakin banyak dari waktu ke waktu; Seiring perkembangan penyakit, kulit menjadi terlibat, massa semakin besar menyebar ke kulit dan bisa pecah, membentuk saluran dan luka terbuka koreng. Baca selengkapnya Ciri-Ciri Penyakit TBC Kelenjar dan Penanganan Ciri-ciri TBC tulang dan sendi Gejala TB tulang yang paling umum adalah nyeri, tapi itu tergantung pada tulang atau sendi mana yang terpengaruh. Mungkin juga ada perubahan bentuk menjadi melengkung, serta kekakuan pada tulang atau sendi yang terkena. Tulang yang terkena juga dapat melemah dan lebih mudah patah. TBC tulang belakang juga dikenal sebagai Spondilitis TB atau penyakit Pott. Tanda dan gejala penyakit Pott dipengaruhi oleh tahap penyakit dan daerah yang terpengaruh, namun umumnya ditandai dengan nyeri punggung di awal. Gejala dan ciri-ciri meningitis TBMeningitis TB adalah penyakit TBC yang menyerang selaput otak. Bedanya, penyakit ini tidak dimulai dengan gejala meningitis seperti pada meningitis TB dimulai dengan samar-samar, biasanya diawali dengan nyeri, demam, dan umumnya merasa tidak sehat. Kondisi ini berlangsung selama 2-8 minggu. Gejala lain yang lebih khas yaitu muntah, sakit kepala parah, tidak suka lampu terang, leher kaku dan juga 10 Ciri-Ciri Meningitis yang Perlu Diwaspadai Gejala TBC usus dan saluran cerna TBC pada saluran cerna bisa menyebabkan sakit perut, diare, dan BAB berdarah. Sama halnya dengan jenis TBC lain, gejala khas akan tergantung pada organ apa yang diserang. Gejala umum penyakit TB lainnya Gejala-gejala utama di atas, apakah TB paru, tulang, kelenjar, dan lain-lain sering kali disertai dengan gejala umum berikut ini Kelemahan atau kelelahan berat badan turun Tidak nafsu makan Panas dingin Demam ringan Berkeringat di malam hari Ciri-ciri TB pada anakMirip dengan orang dewasa, gejala TBC pada anak tergantung dari jenis TB yang dialami. Ciri-ciri TBC pada anak umumnya ditandai denganBatuk kronisDemamGagal tumbuhPenurunan berat badanNamun, risiko TB ekstra paru TB sekunder lebih sering dialami oleh anak-anak. Maka itu, penting untuk memahami gejala TBC sejak awal. Jika itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 15 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Tintinalli JE, et al., eds. Tuberculosis. In Tintinalli's Emergency Medicine A Comprehensive Study Guide. 8th ed. New York, McGraw Hill Education; 2016. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat Tandadan gejala penyakit paru-paru bocor yang mungkin timbul: Bernafas dengan cepat Dada sesak Denyut jantung yang cepat Kelelahan Memiliki warna biru atau ungu pada kulit dan membran mukosa karena kekurangan oksigen (sianosis) Nyeri dada yang tajam dan secara tiba-tiba Sesak nafas. Cara mengobati paru-paru bocor dengan ACE MAXS
Seberapa umumkah hipertensi? Hampir semua orang dapat mengalami tekanan darah tinggi. Badan Kesehatan Dunia WHO menyebut angkanya saat ini terus meningkat secara global. Bahkan, peningkatan orang-orang dewasa di seluruh dunia yang akan mengidap hipertensi diprediksi melonjak hingga 29 persen pada tahun 2025. Peningkatan kasus hipertensi juga terjadi di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar Riskesdas milik Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 menunjukkan bahwa 34,1 persen penduduk Indonesia memiliki tekanan darah tinggi. Sementara pada 2013, jumlahnya masih mencapai 25,8 persen. Ciri-ciri & gejala Apa saja ciri-ciri dan gejala hipertensi tekanan darah tinggi? Seseorang yang memiliki tensi darah tinggi biasanya tidak menunjukkan ciri apa pun atau hanya mengalami gejala ringan. Namun secara umum, gejala darah tinggi adalah Sakit kepala parah. Pusing. Penglihatan buram. Mual. Telinga berdenging. Kebingungan. Detak jantung tak teratur. Kelelahan. Nyeri dada. Sulit bernapas. Darah dalam urine. Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga. Mungkin masih ada gejala lain yang tidak tercantum di atas. Konsultasikan kepada dokter untuk informasi lebih lengkap. Kapan saya harus periksa ke dokter? Hubungi dokter secepatnya, jika Tekanan darah lebih tinggi dari biasanya lebih dari 120/80 mm Hg. Mimisan, sakit kepala, atau pusing. Timbul efek samping setelah minum obat darah tinggi. Hipertensi adalah penyakit tersembunyi dan sulit terdeteksi, karena itu Anda perlu memeriksakan tekanan darah Anda secara teratur bila Anda berisiko terkena tekanan darah tinggi. Cari pertolongan medis segera atau perawatan rumah sakit jika Anda menyadari adanya tanda atau gejala abnormalitas. Jika sakit kepala parah muncul dibarengi dengan mimisan, ini merupakan tanda dan gejala krisis hipertensi, sebuah kondisi gawat darurat. Segera hubungi 118 atau 021-65303118/65302940 khusus untuk DKI Jakarta. Jika ingin periksa hipertensi, harus ke dokter spesialis apa? Sebelum datang ke dokter spesialis, Anda harus periksa ke dokter umum dahulu, yang dapat Anda temui di klinik, puskesmas, atau rumah sakit, atau layanan kesehatan terdekat Anda. Biasanya, dokter umum akan melakukan pemeriksaan fisik dasar. Selama pemeriksaan, dokter akan menanyakan apa keluhan dan tanda-tanda yang Anda rasakan selama ini. Setelah itu, biasanya dokter atau perawat akan mengecek tekanan darah Anda. Dari pemeriksaan inilah biasanya dokter dapat menentukan apakah Anda memang menderita hipertensi, apa jenis hipertensi yang Anda derita, dan periksa hipertensi ke dokter spesialis apa. Bila ada kondisi medis lainnya yang menyertai hipertensi Anda, seperti masalah pada pada ginjal, dokter umum akan merujuk Anda ke dokter spesialis penyakit dalam. Adapun bila Anda terdeteksi memiliki hipertensi pulmonal, dokter akan merujuk Anda ke dokter spesialis jantung. Anda pun bisa langsung menemui dokter spesialis tanpa harus ke dokter umum terlebih dahulu. Namun, bila Anda tidak yakin, Anda bisa tanyakan terlebih dahulu ke dokter umum. Apa penyebab hipertensi tekanan darah tinggi? Ada dua klasifikasi atau jenis hipertensi berdasarkan penyebabnya. Hipertensi primer atau esensial umumnya terjadi karena faktor keturunan atau gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, terlalu banyak mengonsumsi natrium garam, stes, malas bergerak, mengonsumsi alkohol berlebihan, dan obesitas. Sebagai contoh, kebiasaan merokok. Merokok satu batang saja dapat menyebabkan lonjakan langsung dalam tekanan darah dan dapat meningkatkan kadar tekanan darah sistolik sebanyak 4 mmHg. Nikotin dalam produk tembakau memacu sistem saraf untuk melepaskan zat kimia yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi. Terlalu banyak konsumsi makanan asin, yang mengandung natrium makanan olahan, makanan kalengan, makanan cepat saji, dapat meningkatkan kolesterol dan/atau tekanan darah tinggi. Demikian juga konsumsi makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan. Selain itu, ada pula yang disebut dengan hipertensi sekunder. Penyebab hipertensi pada jenis ini, yaitu karena kondisi medis lain yang menyertainya. Beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan darah tinggi, yaitu sleep apnea, masalah pada ginjal, tumor pada kelenjar adrenal, masalah pada tiroid, atau diabetes. Darah tinggi juga bisa muncul sebagai efek samping obat gagal ginjal dan perawatan penyakit jantung. Pil KB atau obat flu yang dijual di toko obat juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Wanita hamil atau yang menggunakan terapi pengganti hormon mungkin juga mengalami tekanan darah tinggi. Adapun anak di bawah 10 tahun juga sering kali mengalami tekanan darah tinggi karena penyakit lain, misalnya penyakit ginjal. Dalam kasus tersebut, tekanan darah anak akan kembali normal setelah mengonsumsi obat darah tinggi. Faktor-faktor risiko Siapa yang berisiko terkena hipertensi tekanan darah tinggi? Banyak faktor yang menyebabkan Anda berisiko tinggi terkena darah tinggi. Beberapa faktor tersebut, yaitu keturunan atau genetik, usia, etnis, dan jenis kelamin. Seseorang yang lebih tua cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi. Pasalnya, semakin bertambah usia, tekanan darahnya pun akan semakin meningkat. Hal ini terjadi karena pembuluh darah yang kita memiliki cenderung menebal dan menegang seiring dengan pertambahan waktu. Seseorang yang memiliki keluarga dengan riwayat darah tinggi juga berisiko tinggi mengalami hal yang sama. Adapun terkait dengan etnis, umumnya kondisi ini lebih sering terjadi pada orang keturunan Afrika daripada Asia. Dari sisi usia, wanita dewasa lebih mungkin mengalami darah tinggi daripada pria. Meski Anda tidak termasuk dalam kelompok di atas, bukan berarti Anda tidak berisiko mengalami hipertensi. Pasalnya, faktor risiko yang paling utama dari hipertensi adalah gaya hidup yang buruk atau tidak sehat. Di sisi lain, seseorang yang memiliki faktor risiko, seperti genetik, usia, dan sebagainya, juga bisa saja terbebas dari hipertensi selama menerapkan gaya hidup yang sehat. Selain itu, beberapa faktor di bawah ini juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi Kelelahan Diabetes Asam urat Obesitas Kolesterol tinggi Penyakit ginjal Kecanduan alkohol Wanita yang menggunakan pil KB Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak akan kena hipertensi. Faktor ini hanya sebagai referensi. Konsultasikanlah kepada dokter untuk detail lebih lanjut. Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Apakah tekanan darah tinggi bisa disembuhkan? Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi tekanan darah terus menerus tinggi atau lebih dari 140/90 mmHg secara permanen Hipertensi bisa terjadi tanpa penyebab yang pasti. Namun, hipertensi juga bisa muncul karena kondisi atau penyakit lain, seperti penyakit jantung atau penyakit ginjal. Hipertensi jenis ini kemungkinan bisa sembuh dengan cara mengobati penyakit yang mendasarinya. Akan tetapi, sebagian besar kasus tekanan darah tinggi sekitar 85% sampai 90% di dunia tergolong hipertensi primer. Pada beberapa kasus, penyebab hipertensi primer tidak dapat ditentukan. Pada kondisi ini, hipertensi tidak dapat disembuhkan, tetapi hanya dapat dikendalikan dengan obat darah tinggi dan gaya hidup sehat. Dengan demikian, bila tekanan darah turun, bukan berarti Anda sembuh total dari hipertensi. Anda masih memiliki potensi risiko komplikasi penyakit yang disebabkan oleh hipertensi apabila gejalanya tidak dikelola dan tekanan darah kembali naik. Obat & diagnosis Apa saja obat darah tinggi yang sering digunakan? Pengobatan hipertensi penting untuk mengurangi risiko kematian karena penyakit jantung. Adapun salah satu cara untuk mengobati kondisi ini, yaitu dengan mengonsumsi obat darah tinggi. Beberapa obat yang sering diresepkan dokter untuk mengatasi hipertensi adalah Diuretik chlorotiazide, chlorthalidone, hydrochlorotiazide/HCT, indapamide, metolazone, bumetanide, furosemide, torsemide, amilorid, triamterene Angiotensin-converting enzyme ACE inhibitor captopril, enalapril, lisinopril, benazepril hydrochloride, perindopril, ramipril, quinapril hydrochloride, dan trandolapril Beta-blocker atenolol, propranolol, metoprolol, nadolol, betaxolol, acebutolol, bisoprolol, esmilol, nebivolol, dan sotalol Calcium channel blocker amlodipine, clevidipine, diltiazem, felodipine, isradipine, nicardipine, nifedipine, nimodipine, dan nisoldipine Alfa-blocker doxazosin, terazosin hydrochloride, dan prazosin hydrochloride Vasodilator hydralazine dan minoxidil Central-acting agents clonidine, guanfacine, dan methyldopa. Obat darah tinggi pun harus dikonsumsi rutin dan tepat dosis agar manfaatnya bisa dirasakan. Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk diagnosis tekanan darah tinggi hipertensi? Hipertensi didiagnosis melalui tes tekanan darah. Pengukuran biasanya dilakukan beberapa kali untuk memastikan hasil yang akurat. Jika tekanan darah Anda tinggi, dokter mungkin meminta Anda untuk memeriksa kembali dan melacaknya berulang kali secara berkala. Bila tekanan darah Anda lebih dari 140/90 mmHg dalam pemeriksaan biasa, dokter akan mendiagnosis Anda mengidap hipertensi. Jika Anda menderita penyakit kronis, misalnya diabetes atau penyakit ginjal, dan tekanan darah lebih 130/80 mm Hg, Anda juga terdiagnosis hipertensi. Perlu dipahami juga bahwa hasil bacaan tekanan darah di dokter dan di rumah bisa berbeda. Jika Anda merasa gugup setiap berada di rumah sakit atau di tempat praktik dokter, tekanan darah Anda dapat naik pada setiap kunjungan sehingga dokter bisa mendiagnosa Anda memiliki darah tinggi. Padahal setiap dicek di rumah, tekanan darah Anda umumnya stabil. Fenomena ini disebut juga “white coat hypertension syndrome” atau sindrom hipertensi jas putih. Untuk memastikan hal ini, dokter biasanya mengukur tekanan darah Anda lebih dari satu kali dan jauh dari ruang praktik. Jika Anda memiliki sindrom tersebut, kemungkinan risiko tekanan darah tinggi Anda bisa terus meningkat di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa tekanan darah oleh dokter atau ahli kesehatan lain setidaknya setiap enam sampai 12 bulan. Ini akan memberi Anda banyak waktu untuk membuat perubahan gaya hidup yang mungkin bisa membantu. Pengobatan di rumah Apa saja perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertensi tekanan darah tinggi? Selain dengan obat-obatan, penderita hipertensi perlu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat untuk membantu menurunkan tekanan darah sekaligus menekan risiko Anda terhadap penyakit lain akibat hipertensi. Beberapa perubahan gaya hidup postif yang bisa Anda lakukan adalah Diet seimbang dan diet rendah garam. Olahraga teratur. Tidak merokok dan tidak minum alkohol. Berusaha menurunkan berat badan, jika Anda mengalami obesitas. Selain cara di atas, Anda juga bisa melakukan upaya alami lainnya untuk membantu menurunkan tekanan darah, seperti teknik pernapasan dan relaksasi otot. Kedua hal tersebut dapat membantu menghilangkan stres yang juga menjadi pemicu naiknya tekanan darah. Selain itu, Anda pun perlu rutin memeriksakan tekanan darah secara berkala dan mengikuti rencana perawatan dokter untuk dapat mengawasi dan mengendalikan kondisi kesehatan Anda. Hal-hal tersebut perlu dilakukan seumur hidup. Selain untuk menurunkan tekanan darah, Anda perlu melakukannya untuk mencegah kenaikan tekanan darah semakin tinggi pada usia lanjut. Pasalnya, seiring pertambahan usia, tekanan darah Anda cenderung lebih tinggi dan pelan-pelan naik setelah Anda mencapai usia 50 tahun. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda. Komplikasi Apa komplikasi dari tekanan darah tinggi yang mungkin terjadi? Hipertensi umumnya memang tidak menimbulkan gejala. Oleh karena itu, sebagian besar orang tidak mengetahui bahwa dirinya memiliki darah tinggi bila tidak rutin melakukan cek tekanan darah. Bila kondisi ini dibiarkan atau tidak ditangani dengan tepat dapat berujung pada kompliksi penyakit lainnya. Berikut beberapa komplikasi hipertensi yang mungkin terjadi Masalah pada pembuluh arteri, seperti aneurisma. Masalah pada jantung, seperti serangan jantung, gagal jantung, atau penyakit pada jantung lainnya. Stroke. Masalah pada ginjal. Kerusakan mata. Demensia. Disfungsi seksual.
awalnya tanda - tanda (ciri - ciri) orang yang menderita penyakit polip kurang begitu dirasakan oleh penderita, seperti kebanyakan pada penyakit lain. Namun seiring waktu dengan semakin membesarnya polip, maka gejala - gejala penyakit, sedikit demi sedikit akan mulai dirasakannya. Berikut tanda - tanda orang yang menderita penyakit 10 Soal Pilihan Ganda dan Jawaban Sistem Reproduksi pada ManusiaSoal No. 1Bagian testis yang berperan dalam produksi sperma dan hormon testosteron disebut ….A. Tubulus seminiferusB. EpididimisC. Vesikula seminalisD. Vas deferensJawaban ASoal No. 2Pasangan antara bagian alat reproduksi laki-laki dan fungsinya berikut ini benar, kecuali ….A. Skrotum berfungsi sebagai pembungkus testisB. Tubulus seminiferus berfungsi sebagai tempat produksi spermaC. Vas deferens berfungsi sebagai tempat pematangan spermaD. Uretra berfungsi sebagai saluran tempat keluarnya spermaJawaban CSoal No. 3Pernyataan yang benar terkait dengan jumlah kromosom spermatogonium dan spermatozoa adalah ….A. Spermatogonium bersifat diploid, spermatozoa bersifat haploidB. Spermatogonium bersifat haploid, spermatozoa bersifat diploidC. Spermatogonium bersifat diploid, spermatozoa bersifat diploidD. Spermatogonium bersifat haploid, spermatozoa bersifat haploidJawaban ASoal No. 4Ovarium adalah tempat terjadinya ….A. FertilisasiB. ImplantasiC. Perkembangan bayiD. Pematangan ovumJawaban DSoal No. 5Pernyataan yang benar mengenai oogenesis adalah ….A. Oogenesis dimulai sejak bayi dilahirkanB. Ketika bayi perempuan lahir proses pembentukan sel telur sampai pada fase pembentukan oosit primerC. Badan polar merupakan hasil pembelahan oosit sekunder secara meiosisD. Hasil akhir oogenesis adalah satu ovum dan tiga badan polarJawaban DSoal No. 6Tahap oogenesis pada bayi perempuan yang baru lahir telah sampai pada fase ….A. OogoniumB. Oosit primerC. Oosit sekunderD. OotidJawaban BSoal No. 7Hormon yang memicu berkembangnya folikel dan penebalan dinding rahim secara berturut-turut adalah ….A. FSH dan progesteronB. LH dan FSHC. LH dan estrogenD. Estrogen dan progesteronJawaban ASoal No. 8Berikut ini yang langsung terbentuk setelah proses fertilisasi adalah ….A. Sel telurB. Sel spermaC. ZigotD. EmbrioJawaban CSoal No. 9Pada siklus menstruasi apabila fertilisasi tidak terjadi maka akan terjadi peristiwa berikut, kecuali ….A. KehamilanB. Estrogen dan progesteron menurunC. Dinding rahim akan luruhD. MenstruasiJawaban ASoal No. 10Terdapat ciri penyakit sebagai berikut Gejala awal berupa borok pada tempat masuknya bakteri Biasanya menyerang daerah sekitar kelamin Disebabkan oleh Treponema pallidumCiri-ciri penyakit di atas dimiliki oleh orang yang menderita penyakit ….A. GonorheaB. Harpes Simplex GenitalisC. SifilisD. HIV/AIDSJawaban C5 Soal Essay dan Jawaban Sistem Reproduksi pada ManusiaSoal No. 1Jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan!Jawaban Menstruasi terjadi kira-kira selama 5 – 14 hari. Menstruasi terjadi ketika lapisan tebal yang melapisi uterus yaitu endometrium meluruh akibat tidak adanya sel telur yang mengalami fertilisasi. Sel-sel mati dari endometrium, darah, dan lendir dikeluarkan melalui yang berperan dalam proses menstruasi, yaitu Hormon FSH Follicle Stimulating Hormone Hormon Estrogen Hormon Progesteron Hormon LH Leuteinizing HormoneSoal No. 2Uterus atau rahim merupakan bagian dari sistem reproduksi pada mamalia. Sebutkan salah satu fungsi uterus!Jawaban Salah satu fungsi uterus yaitu sebagai tempat berkembangnya janin selama No. 3Bagaimana cara penularan HIV/AIDS? Jelaskan pula cara pencegahan agar tidak tertular HIV/AIDS!Jawaban Cara penularan HIV/AIDS dapat terjadi melalui beberapa hal berikut Melakukan hubungan seks dengan penderita HIV/AIDS Mendapatkan transfusi atau donor darah maupun donor organ dari penderita HIV/AIDS Menggunakan jarum suntik secara bergantian dengan penderita HIV/AIDS KeturunanCara pencegahan agar tidak tertular HIV/AIDS yaitu Tidak melakukan seks bebas. Mengecek darah atau organ tubuh yang akan didonorkan. Tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian. Menjaga kesterilan alat-alat No. 4Pada proses fertilisasi, telur dapat dicapai oleh lebih dari satu sperma, namun secara normal hanya satu yang berfusi dengan membran plasma sel telur, dan selanjutnya inti haploid dari sperma dan telur berfusi membentuk satu inti yang diploid. Peristiwa dimana hanya satu sperma yang mampu membuahi sel telur disebut monospermi. Bila satu sel telur dibuahi oleh lebih dari satu sel sperma disebut polispermi. Polispermi menyebabkan terbentuknya sel-sel triploid dan menyebabkan perkembangan embrio menjadi terhenti. Sel telur memiliki cara untuk mencegah terjadinya polispermi melalui perubahan muatan listrik. Jelaskan mekanisme tersebut!Jawaban Mekanisme polispermi dilakukan dengan mengubah potensial listrik pada membran sel telur. Di dalam sel telur terdapat kadar ion Na+ dan K+ yang berbeda. Kadar ion relatif Na+ rendah, sedangkan kadar ion K+ relatif tinggi. Perbedaan kadar ion-ion tersebut dikontrol oleh membran sel yang berfungsi mencegah masuknyai ion Na+ kedalam sel, dan mencegah lepasnya ion K+ ke luar sel. Dengan menjaga konsentrasi ion K+ lebih banyak di dalam sel dan konsentrasi Na+ di luar sel lebih sedikit maka dapat terjadi No. 5Saat ovum mengalami pembuahan, zigot yang dihasilkan akan berkembang dan menempel pada dinding endometrium yang sudah menebal. Oleh karena itu, ketebalan endometrium harus dipertahankan selama kehamilan. Jelaskan mekanisme hormonal untuk mempertebal dan mempertahankan ketebalan dinding endometrium! Buat grafik hubungan hormon FSH dengan ketebalan endometrium!Jawaban Mekanisme hormonal untuk mempertebal dan mempertahankan ketebalan dinding endometrium terjadi sejak awal perkembangan folikel, folikel menghasilkan hormon estrogen dan hormon progesteron. Hormon estrogen membentuk ketebalan dinding endometrium, sedangkan hormon progesteron mempertahankan ketebalan dinding endometrium agar dapat terjadi hubungan hormon FSH dengan ketebalan endometrium Grafik Hubungan Hormon FSH dengan Ketebalan Endometrium Terdapatciri penyakit sebagai berikut. Gejala awal berupa borok pada tempat masuknya bakteri; Biasanya menyerang daerah sekitar kelamin; Disebabkan oleh Treponema pallidum Ciri-ciri penyakit di atas dimiliki oleh orang yang menderita penyakit . Down's syndrome is a congenital disorder characterized by an abnormal number of chromosomes, that is chromosome 21 totaling 3 so that the total number of chromosomes reaches 47 and is the most common defect in children in the world.. In normal humans the number of cell chromosomes contains 23 chromosome pairs. These chromosomal abnormalities cause delays in children's development, and sometimes refer to mental retardation. The addition of genetic material affects the child's development and can cause specific physical characteristics associated with Down syndrome. Cytogenic studies show that 94% of Down Syndrome cases are trisomy due to nondisjunction, translocation and mosaics. Nondisjunction often occurs in the birth of infants of mothers aged ≥ 35 years. Writing this paper aims to find out how many children suffer from Down syndrome and the cause of the disease. The clinical features or signs of Down syndrome are mental retardation, usually having a short body, wide and flat nose, rounded face, mouth always open, both nostrils wide, having eye folds like those of the Mongolian race. Down's syndrome often also has health problems such as congenital heart disease, growth hormone deficiency, thyroid disease, obesity, oral health disorders, leukemia, hearing loss, chronic tonsillitis, impaired language development, speech, intelligence and others. World Health Organization WHO estimates that there are 8 million sufferers of Down syndrome in the world. Specifically, there are 3000-5000 children born with chromosomal abnormalities per year. In Indonesia, there were of people with Down syndrome in 2010. And it continued to increase so that it reached in 2013. Abstrak Sindrom Down merupakan kelainan kongenital yang ditandai dengan jumlah kromosom yang abnormal yaitu kromosom 21 berjumlah 3 buah sehingga jumlah seluruh kromosom mencapai 47 buah dan merupakan cacat pada anak yang paling sering terjadi di dunia. Pada manusia normal jumlah kromosom sel mengandung 23 pasangan kromosom. Kelainan kromosom ini menyebabkan keterlambatan perkembangan anak, dan kadang mengacu pada retardasi mental. Penambahan materi genetik ini mempengaruhi perkembangan anak dan dapat menyebabkan karakteristik fisik khas yang berhubungan dengan sindrom Down. Studi sitogenik menunjukkan bahwa 94% dari kasus Down Syndrome adalah trisomi disebabkan nondisjunction, 3,5% translokasi dan 2,55 mosaik. Nondisjunction sering terjadi pada kelahiran bayi dari ibu dengan usia ≥ 35 tahun. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak anak yang menderita sindrom down Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1 PENYAKIT SINDROM DOWN DOWN SYNDROME Anna Hafsah 1302619008 Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta. Email annahafsah Abstract Down's syndrome is a congenital disorder characterized by an abnormal number of chromosomes, that is chromosome 21 totaling 3 so that the total number of chromosomes reaches 47 and is the most common defect in children in the world. . In normal humans the number of cell chromosomes contains 23 chromosome pairs. These chromosomal abnormalities cause delays in children's development, and sometimes refer to mental retardation. The addition of genetic material affects the child's development and can cause specific physical characteristics associated with Down syndrome. Cytogenic studies show that 94% of Down Syndrome cases are trisomy due to nondisjunction, translocation and mosaics. Nondisjunction often occurs in the birth of infants of mothers aged ≥ 35 years. Writing this paper aims to find out how many children suffer from Down syndrome and the cause of the disease. The clinical features or signs of Down syndrome are mental retardation, usually having a short body, wide and flat nose, rounded face, mouth always open, both nostrils wide, having eye folds like those of the Mongolian race. Down's syndrome often also has health problems such as congenital heart disease, growth hormone deficiency, thyroid disease, obesity, oral health disorders, leukemia, hearing loss, chronic tonsillitis, impaired language development, speech, intelligence and others. World Health Organization WHO estimates that there are 8 million sufferers of Down syndrome in the world. Specifically, there are 3000-5000 children born with chromosomal abnormalities per year. In Indonesia, there were of people with Down syndrome in 2010. And it continued to increase so that it reached in 2013. Keywords Child, Chromosomal Abnormalities, Chromosomes, Diseases, Down's Syndrome. Abstrak Sindrom Down merupakan kelainan kongenital yang ditandai dengan jumlah kromosom yang abnormal yaitu kromosom 21 berjumlah 3 buah sehingga jumlah seluruh kromosom mencapai 47 buah dan merupakan cacat pada anak yang paling sering terjadi di dunia. Pada manusia normal jumlah kromosom sel mengandung 23 pasangan kromosom. Kelainan kromosom ini menyebabkan keterlambatan perkembangan anak, dan kadang mengacu pada retardasi mental. Penambahan materi genetik ini mempengaruhi perkembangan anak dan dapat menyebabkan karakteristik fisik khas yang berhubungan dengan sindrom Down. Studi sitogenik menunjukkan bahwa 94% dari kasus Down Syndrome adalah trisomi disebabkan nondisjunction, 3,5% translokasi dan 2,55 mosaik. Nondisjunction sering terjadi pada kelahiran bayi dari ibu dengan usia ≥ 35 tahun. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak anak yang menderita sindrom down 2 dan penyebab penyakit tersebut. Ciri-ciri atau tanda klinis sindroma Down adalah keterbelakangan mental, biasanya memiliki tubuh yang pendek, hidung lebar dan datar, wajah membulat, mulut selalu terbuka,kedua lubang hidung lebar, memiliki lipatan mata seperti yang dimiliki oleh ras Mongolia. Sindroma Down seringkali juga memiliki masalah-masalah kesehatan seperti penyakit jantung kongenital, defisiensi hormon pertumbuhan, penyakit tiroid, kegemukan, gangguan kesehatan mulut, leukemia,gangguan pendengaran, tonsilitis kronik, gangguan perkembangan bahasa,bicara, kecerdasan dan lain-lain. World Health Organization WHO memperkirakan terdapat 8 juta penderita sindrom down di dunia. Spesifiknya, terdapat 3000-5000 anak lahir mengidap kelainan kromosom per tahunnya. Untuk di Indonesia, terdapat 0,12% penderita sindrom down pada 2010. Dan terus meningkat sehingga mencapai 0,13% pada tahun 2013. Keywords Anak, Kelainan kromosom, Kromosom, Penyakit, Sindrom down. 1. PENDAHULUAN Down Syndrome merupakan suatu kelainan kromosom yang berdampak pada retardasi mental. Retardasi mental merupakan masalah dunia dengan implikasi yang besar terutama bagi negara berkembang. Diperkirakan angka kejadian retardasi mental berat sekitar 0,3% dari seluruh populasi, dan hampir 3% mempunyai IQ dibawah 70%. Sebagai sumber daya manusia tentunya mereka tidak dapat dimanfaatkan, karena 0,1% dari anak anak ini memerlukan perawatan, bimbingan serta pengawasan sepanjang hidupnya. Frekuensi sindrom Down meningkat dengan bertambahnya usia dari ibu. Sementara gangguan terjadi hanya pada 0,04% 4 dari kelahiran anak-anak yang lahir dari wanita di bawah usia 30 tahun, therisk naik menjadi 0,92% 92 dari untuk ibu di usia 40 tahun dan bahkan lebih tinggi untuk ibu yang lebih tua. Korelasi Downsyndrome dengan usia ibu belum dijelaskan. Menurut Word Health Organization WHO jumlah anak berkebutuhan khusus di indonesia pada tahun 2007 adalah sekitar 7 % dari total jumlah anak usia 0-18 tahun atau sebesar termasuk anak penderita Down Syndrome. Down Syndrome mengenai kira-kira 1/700 anak yang lahir di Amerika serikat. Sedangkan di Indonesia prevalensinya lebih dari 300 ribu jiwa. Meskipun orang tua dari segala usia mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan anak yang menderita Down Syndrome tetapi kemungkinan lebih besar untuk ibu usia diatas 35 tahun. Resiko mendapatkan anak Down Syndrome tidak tergantung dari bangsa, kedudukan, atau keadaan sosial orang tua. Pada saat ini Down Syndrome merupakan cacat abnormalitas kelahiran yang paling banyak dijumpai dengan frekuensi satu dalam 600 kelahiran hidup. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak anak yang menderita sindrom down dan penyebab penyakit sindrom down serta bagaimana ciri-ciri bagi penderita penyakit sindrom down. Berdasarkan berbagai penilitian yang dijelaskan diatas, ternyata setiap tahunnya jumlah penderita sindrom down selalu meningkat dengan penyebabnya berdasarkan faktor biologis dan faktor keturunan atau pewarisan sifat. 3 2. PEMBAHASAN Sindrom Down Satu kondisi aneuploid, Sindrom Down, mempengaruhi sekitar satu dari setiap 830 anak yang lahir di Amerika Serikat. Gambar Down syndrome biasanya hasil dari kromosom 21 tambahan, sehingga setiap sel tubuh memiliki total 47 kromosom. Karena sel-selnya trisomik kromosom 21, Sindrom Down sering disebut trisomi 21. Sindrom Down termasuk fitur wajah yang khas, pendek tinggi badan, kelainan jantung yang bisa diperbaiki, dan keterlambatan perkembangan. Individu dengan sindrom Down memiliki peluang meningkat mengembangkan leukemia dan penyakit Alzheimer tetapi memiliki menurunkan tekanan darah tinggi, aterosklerosis, stroke, dan banyak jenis tumor padat. Meskipun orang dengan sindrom Down, rata-rata, miliki Sebuah rentang hidup lebih pendek dari normal, kebanyakan, dengan medis yang tepat pengobatan, hidup sampai usia pertengahan dan seterusnya hampir semua pria dan sekitar setengah dari wanita dengan sindrom Down adalah seksual kurang berkembang dan steril. Gambar 1. down syndrome. Kariotipe menunjukkan trisomi 21, penyebab paling umum dari sindrom Down. Anak menunjukkan ciri-ciri wajah dari gangguan ini. Sindrom Down dikategorikan menjadi tiga macam berdasarkan patogenesisnya yaitu gagal memisah nondisjunction, translokasi, dan mosaik. Kategori pertama yaitu gagal memisah memiliki frekuensi kemunculan tertinggi yaitu 95% dengan mekanisme gagalnya kromosom homolog untuk memisah selama pembelahan meiosis darioosit primer. Kategori kedua yaitu translokasi memiliki frekuensi kemunculan 4% dengan mekanisme translokasi Robertsonian dimana seluruh atau sebagian dari kromosomekstra nomor 21 bergabung dengan kromosom 14. Kategori ketiga yaitu mosaik memiliki frekuensi kemunculan 1% dan merupakan campuran antara sel-sel normal diploid dan trisomi 21. Mekanisme terjadinya mosaik adalah gagalnya 4 kromosom untuk memisah selama pembelahan mitosis pada awal embriogenesis. Penyebab Sindrom Down a. Faktor Biologis Jenis aneuploidi sebagai penyimpangan kromosom tersebut dinamakan trisomi 21, yang berarti kromosom nomor 21 memiliki 3 genom Pai dalam Gunarhadi, 2005 13. Kondisi manusia yang diakibatkan oleh penyimpangan kromosom jenis trisomi 21 diberi istilah idiot mongoloid atau mongoloisme. Diberi nama demikian, karena kondisi individual dengan trisomi 21 dianggap memiliki ciri- 13 ciri wajah yang menyerupai orang oriental. Namun sekarang kondisi yang demikian itu dinyatakan sebagai down syndrome. Asosiasi keterbelakangan mental tidak melekat pada suatu golongan atau bangsa tertentu. Down syndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Kromosom merupakan serat-serat khusus yang terdapat didalam setiap sel didalam badan manusia dimana terdapat beberapa genetik yang menentukan sifat-sifat seseorang. Selain itu down syndrom disebabkan oleh hasil daripada penyimpangan kromosom semasa konsepsi. Ciri utama daripada bentuk ini adalah dari segi struktur muka dan satu atau ketidak mampuan fisik dan juga waktu hidup yang singkat. Sebagai perbandingan, bayi normal dilahirkan dengan jumlah 46 kromosom 23 pasang sedangkan bayi down syndrome dilahirkan hanya sepasang kromosom 21 2 kromosom 21 dikarena bayi dengan penyakit down syndrom terjadi disebabkan oleh kelebihan kromosom dimana 3 kromosom 21 menjadikan jumlah kesemua kromosom ialah 47 kromosom. Keadaan ini dapat terjadi terhadap laki-laki maupun perempuan. b. Faktor Hereditas dan Cultural Family Adanya penelitian yang dilakukan dengan meneliti 88 ibu dengan kelas ekonomi rendah dan 586 anak dengan komposisi yaitu setengah dari sample ibu itu memiliki IQ dibawah 80 dan setengahnya lagi memiliki IQ diatas 80. Ternyata dari hasil penelitian membuktikan bahwa anak yang memiliki ibu dengan IQ dibawah 80, memiliki penurunan IQ selama memasuki masa sekolah Herber, dever, & Conry, 1968. 1-2 persen dari populasi yang memiliki retardasi mental akan menghasilkan 36 persen generasi retardasi mental pada periode selanjutnya. Sedangkan populasi secara keseluruhan yaitu 98-99 persen akan menghasilkan 64 persen anak yang retardasi mental. Ciri-Ciri Sindrom Down Penderita dengan tanda khas sangat mudah dikenali dengan adanya penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal microchephaly dengan bagian anteroposterior kepala mendatar. Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar, mulut yang mengecil 5 dan lidah yang menonjol keluar macroglossia. Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan epicanthal folds. Tanda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya serta jarak antara jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar. Tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia maka sering juga dikenal dengan Mongoloid. Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput dermatoglyphics. Gambar 2. Perbedaan tubuh fisik anak sindrom down dengan anak normal. Anak-anak dengan down syndrome menderita berbagai defisit dalam belajar dan perkembangan. Mereka cenderung tidak terkoordinasi dan kurang memiliki tekanan otot yang cukup sehingga sulit bagi mereka untuk melakukan tugas-tugas fisik dan terlibat dalam aktivitas bermain seperti anak-anak lain. Anakanak ini mengalami defisit memori, khususnya untuk informasi yang ditampilkan secara verbal, sehingga sulit untuk belajar di sekolah. Mereka juga mengalami kesulitan mengikuti instruksi dari guru dan mengekspresikan pemikiran atau kebutuhan mereka dengan jelas secara verbal. Disamping kesulitan-kesulitan tersebut, sebagian besar dapat belajar membaca, menulis, dan mengerjakan tugastugas aritmatika sederhana bila mereka menerima pendidikan yang tepat dan dukungan yang baik Nevid, dkk., 2003. 3. KESIMPULAN dan SARAN Kesimpulan Sindrom Down merupakan kelainan kongenital yang ditandai dengan jumlah kromosom yang abnormal yaitu kromosom 21 berjumlah 3 buah sehingga jumlah seluruh kromosom mencapai 47 buah dan merupakan cacat pada anak yang paling sering terjadi di dunia. Sindrom Down dikategorikan menjadi tiga macam berdasarkan patogenesisnya yaitu gagal memisah nondisjunction, translokasi, dan mosaik. Kategori pertama yaitu gagal memisah memiliki frekuensi kemunculan tertinggi yaitu 95% dengan 6 mekanisme gagalnya kromosom homolog untuk memisah selama pembelahan meiosis darioosit primer. Jumlah penderita sindrom down setiap tahunnya mengalami kenaikan baik di Indoneisa bahkan di Dunia. Sindrom down ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor biologis dan faktor hereditas. Penderita sindrom down memiliki ciri khasnya yaitu, bentuk kepala yang relatif kecil dari normal microchephaly dengan bagian anteroposterior kepala mendatar, mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar macroglossia dan mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan epicanthal folds. Saran Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan penyakit sidrom down, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul ini. Saran kepada penulis selanjutnya untuk mencantumkan referensi lebih banyak dan relevan lagi. 7 DAFTAR PUSTAKA Abdillah, F. 2019. Biologi Kelas 12 Kenapa Seseorang bisa Mengidap Sindrom Down?. Diakses tanggal 10 Juni 2020. Ali, A. 2016. DERMATOLOGY 3rd edition. A pictorial review Mc Graw Hill Education. Alresna, F. 2010. Karakteristik Dismorfologi Dan Analisis Kelainan Kromosom Pada Siswa Retardasi Mental Di Slb C/C1 Widya Bhakti Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang. Andreson, J. 2020. Celiac Disease and Down Syndrome A Common Combination. Diakses tanggal 11 Juni 2020. Dr Ellen Skladzien. 2017. DOWN SYNDROME AUSTRALIA. Chief Executive Officer, 2 4, 1. Hhtp// Folden, M. 2016. Down Syndrome And Childhood Apraxia Of Speech. Thesis. McGill University, Montréal. Halodoc. 2019. Inilah 6 Penyakit yang Disebabkan Genetik. Diakses tanggal 10 Juni 2020. Iannelli, V. 2020. Causes of Down Syndrome. Diakses tanggal 11 Juni 2020. Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A. Wasserman, Peter V. Minorsky, Jane B. 2016 Reece - Campbell Biology-Pearson. Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A. Wasserman, Peter V. Minorsky, Jane B. 2017 Reece - Campbell Biology 11th Edition. Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A. Wasserman, Peter V. Minorsky, Jane B. 2009 Reece - Campbell Biology91th Edition. Marie Kirchner, R. 2017. Symptoms of Autism Spectrum Disorder in Individuals with Down Syndrome or Williams Syndrome. Thesis. The Ohio State University. 8 Meinapuri, M. 2013. Polimorfisme Gen Apolipoprotein E Pada Penderita Sindrom Down Trisomi 21. Jurnal Kesehatan Andalas, 21, 14. Mirawati, Trisnawati , Arsyad. 2013. Distribusi Jumlah Anak Dengan Down Syndrome Pada Dua Kelompok Usia Ibu Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat YPAC Palembang Tahun 2012. Syifa’MEDIKA, 3 2, 72. Pasca Rina, A. 2016. Meningkatkan Life Skill pada Anak Down Syndrome dengan Teknik Modelling. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, 5 3, 215. Rahmawati, A. 2011. Hubungan Antara Usia Ibu Hamil Dengan Resiko Terjadinya Kelahiran Sindroma Down. Egalita Jurnal Kesetaraan dan Keadilan Gender,6 2. 155. Rayman, R. Rahmanisa,S. dkk. 2017. Hubungan Usia Ibu Dengan Kejadian Sindrom Down. Medula, 7 5, 144. Risky Suciandari, A. Mundijo, T. Purwoko, M. 2018. Dermatoglifi Pada Autisme Dan Sindrom Down Di Palembang. Altiara Risky Suciandari et al, 1 5, 31. Rosida, L. Panghiyangani, R. 2006. Gambaran dermatoglifi pada penderita sindrom down di Banjarmasin dan Martapura Kalimantan Selatan. Jurnal Anatomi Indonesia, 1 2, 71. S. Marzuki, N. 2017. Kelainan Bawaan Dan Penyebabnya. Jurnal Anatomi Indonesia, 3 2, 30. Y Dwinindita, L. Ivone, J. Supantin, D. 2018. Knowledge, Attitudes, and Behavior towards Upbringing Method of Parents with Down Syndrome Child In SLB-C Tunas Harapan Karawang. Journal of Medicine and Health Knowledge, Attitudes, and Behaviour, 2 2, 747. Webster, J. 2017. Down Syndrome Characteristics - Strengths and Needs. Diakses tanggal 11 Juni 2020. . Hera Maya MetaviaRahma WidyanaDown syndrome merupakan sebuah kelainan genetik berupa adanya kromosom ekstra di pasangan kromosom ke-21 pada manusia. Anak yang menyandang kelainan ini disebut dengan anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan akademik anak yang menderita kelainan down syndrome dan pengaruh kelainan tersebut terhadap perkembangan akademik dan prestasi anak di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dengan cara mengumpulkan literatur yang berkaitan dengan topik penelitian. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwasanya kelainan down syndrome tidak berpengaruh terlalu besar terhadap perkembangan akademik dan prestasi anak selama mereka terus mendapatkan penanganan dan perhatian khusus baik dari orang tua maupun dari guru di sekolah agar mereka tetap mampu berkembang dan memiliki prestasi seperti anak-anak yang normal pada adalah ilmu yang mempelajari pola sidik jari, jumlah sulur dan jumlah triradius yang perkembangannya diatur oleh genetik. Kelainan kromosom dapat mempengaruhi fenotip dermatoglifi diantaranya adalah Autisme dan Sindrom Down. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sidik jari pada penderita Autisme dan Sindrom Down. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan sampel penelitian berjumlah 76 penderita yaitu 46 penderita Autisme dan 30 penderita Sindrom Down yang diambil secara total sampling di YPAC, YBAM dan Klinik Autis Anakku Palembang. Dari hasil penelitian pola loop merupakan pola sidik jari terbanyak pada Autisme 57,2% dan pada Sindrom Down 80,7%. Sedangkan pola arch merupakan pola sidik jari yang paling sedikit yaitu Autisme 3,7% dan Sindrom Down 5,3%. Hasil penelitian disimpulkan penderita Autisme dan Sindrom Down di Palembang sebagian besar memiliki pola sidik jari loop. Kata Kunci Autisme, Sindrom Down, pola sidik jari, sudut MeinapuriAbstrakLatar Belakang Sindrom Down merupakan suatu kelainan kromosom yang ditandai dengan adanya baik seluruhnya trisomi 21 maupun sebagian translokasi suatu salinan tambahan kromosom ke 21. Apolipoprotein E APOE merupakan suatu bentuk protein polimorfik yang disandikan oleh suatu gen yang berlokasi pada lengan panjang kromosom 19 pada posisi Polimorfism gen APOE berkaitan dengan meningkatnya frekuensi alel ε4 yang berakibat terjadinya hambatan dalam percabangan dan pertumbuhan neuron. Dimungkinkan, penderita Sindrom Down Trisomi 21 memiliki gen APOE yang berbeda dengan kontrol sebagai faktor yang dapat mengakibatkan penuaan dini otak. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol untuk mengamati perbedaan distribusi dan frekuensi alel dan genotip gen APOE pada penderita Sindrom Down trisomi 21 dibandingkan dengan kontrol. Kasus Sindrom Down dan kontrol diambil dari data sekunder yang tersimpan di Center for Biomedical Research CEBIOR Semarang Indonesia. Ekstraksi DNA dilakukan dengan menggunakan metode yang terdapat di CEBIOR Semarang Indonesia. Kegiatan selanjutnya adalah pemeriksaan polimorfisme gen Apolipoprotein E dengan mengunakan teknik PCR dan RFLP. Hasil Sebanyak 33 sampel dari penderita Sindrom Down, 18 laki-laki dan 15 perempuan dan 33 sampel kontrol, 18 laki-laki dan 15 perempuan. Baik sampel Sindrom Down maupun kontrol memiliki frekuensi alel ε3 paling tinggi dibandingkan dengan alel ε2 dan ε4. Pada Sindrom Down didapatkan alel ε4 4 sampel 6,1% dan alel ε2 8 sampel 12,1%. Baik sampel Sindrom Down maupun kontrol memiliki genotip ε3/ε3 paling tinggi dibandingkan dengan genotip gen APOE lainnya. Pada Sindrom Down didapatkan genotip ε2/ε4 4 sampel 12,1% dan genotip ε2/ε2 2 sampel 6,1%. Simpulan Terdapat perbedaan distribusi alel dan genotip gen APOE pada penderita Sindrom Down trisomi 21 dibandingkan dengan kelompok kontrol. Diperlukan analisis sampel yang lebih banyak untuk mengkonfirmasi hasil penelitian kunci Sindrom Down, Polimorfisme, Apolipoprotein Down syndrome is an abnormal chromosomal condition, characterized by the presence of all trisomy 21 or part such as due to translocations of a third copy of chromosome 21. Apolipoprotein E APOE is a polymorphic protein coded by a gene located on the long arm q of chromosome 19, positioning at Polymorphism of APOE gene is related with the increasing of allele ε4’s frequency thus cause obstruction in neuron ramification and development. In previous study, Down Syndrome groups are having different type of APOE gene compared with control. That why it can be considered as one of the caused premature aging of brain. Methods This is a case control study to observe the difference of distribution and frequency of APOE gene allele and genotype in Down Syndrome Trysomi 21 compared to control. Down Syndrome and control samples was taken as secondary data from Center for Biomedical Research CEBIOR Semarang Indonesia. DNA extraction was done by using the commonly used salting out method in CEBIOR Semarang Indonesia. Subsequently polimorphism of APOE gene analysis has been done by using PCR and Thirty three samples were Down Syndrom patients, consist of 18 male and 15 female. Thirty three samples are control, consist of 18 male and 15 female. Both groups were having the highest frequency of allele ε3 compared to allele ε2 and ε4. In Down Syndrome, frequency of ε4 allele was found in 4 samples 6,1% while allele ε2 was found in 8 samples 12,1%. Genotype ε3/ε3 were the highest frequency on both group compared to the other. In Down Syndrome group identified ε2/ε4 genotype in 4 samples 12,1% and ε2/ε2 genotype in 2 samples 6,1%.Conclusion There is slight difference distribution of APOE gene allele and genotype in Down Syndrome Trysomi 21 compared to control. More samples should be analyzed to confirm this Syndrome, Polymorpism, Apolipoprotein Mirawati Trisnawati MundijoKHM ArsyadDown Syndrome merupakan penyebab umum dari 25-30 % retardasi mental di dunia. merupakan suatukelainan genetik dimana adanya kromosom abnormal pada kromosom autosom nomor 21. Studisitogenik menunjukkan bahwa 94% dari kasus Down Syndrome adalah trisomi disebabkannondisjunction, 3,5% translokasi dan 2,55 mosaik. Nondisjunction sering terjadi pada kelahiran bayidari ibu dengan usia ? 35 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi jumlah anakdengan Down Syndrome pada dua kelompok usia ibu di YPAC Palembang. Jenis penelitian adalahdeskriptif analitik. Sampel pada penelitian seluruh anak penderita Down Syndrome di YPACPalembang. Data penelitian didapatkan data primer dari kuisioner dan check list sedangkan datasekunder berdasarkan rekam medik dan data kesiswaan di YPAC Pelembang. Hasil penelitiandidapatkan dari 33 orang ibu yang memiliki anak Down Syndrome didapatkan 20 ibu 61% yanghamil dengan usia Down syndrome is a genetic disease caused by a chromosomal disorder. It is the most common chromosomal abnormality occurs in live births 1/900 . The characteristics or clinical sign of Down Syndrome is mental retardation, usually have short stature and has a crease of the eye like Mongolian race,nose wide and flat,rounded face, mouth always open, both nostrils wide apart. Down syndrom often also have medical problems such as the congenital heart disease, growth hormone deficiency, thyroid disease, obesity, oral disease, leukemia, hearing impairment, chronic tonsilitis, developmental disorder of speech, language,intelligibility etc. There are two kinds of chromosomal abnormalities mechanism in Down Syndrome. The first is the change in chromosome structure/translocation, the second is nondisjunction or failed to split on chromosome 21 upon the formation of gamete cells parents. Down Syndrome is associated with maternal age occurs because of nondisjunction. Some of the research data reveal an association between the age of mother during pregnancy with the risk of Down Syndrome births. Sindroma Down adalah penyakit genetik yang disebabkan karena gangguan kromosom. Merupakan abnormalitas kromosom yang paling sering terjadi pada kelahiran hidup 1/900 kelahiran. Ciri-ciri atau tanda klinis sindroma Down adalah keterbelakangan mental, biasanya memiliki tubuh yang pendek, hidung lebar dan datar, wajah membulat, mulutselalu terbuka,kedua lubang hidung lebar, memiliki lipatan mata seperti yang dimiliki oleh ras Mongolia. Sindroma Down seringkali juga memiliki masalah-masalah kesehatan seperti penyakit jantung kongenital, defisiensi hormon pertumbuhan, penyakit tiroid, kegemukan, gangguan kesehatan mulut, leukemia,gangguan pendengaran, tonsilitis kronik, gangguanperkembangan bahasa,bicara, kecerdasan dan lain-lain. Terdapat dua macam mekanisme terjadinya kelainan kromosom pada sindroma Down, pertama yaitu karena adanya perubahan struktur kromosom/ translokasi, kedua yaitu terjadi karena nondisjunction atau gagal berpisah kromosom21 pada saat pembentukan sel gamet pada orangtuanya. Sindroma Down yang dihubungkan dengan faktor usia ibu hamil adalah sindroma Down yang terjadi karena nondisjunction. Beberapa data penelitian mengungkapkan adanya keterkaitan antara usia ibu saat hamil dengan resiko terjadinya kelahiran sindroma Down. ErfAa4.